Salah Paham Konsep Parkir Mobil dan Motor

Sebagai pengendara motor, sering saya menjumpai bahwa orang memarkirkan motornya tidak sesuai dengan tempat yang telah disediakan. Beda halnya dengan mobil yang hampir selalu berada pada tempatnya, satu kotak satu mobil. Dari perspektif saya, hal ini tak ada kaitannya dengan tabiat seseorang, apalagi dihubungkan dengan representasi kelas ekonomi. Fenomena ini terjadi sepenuhnya karena absennya logika matematika dalam penerapannya, khususnya terkait probabilitas.

Mari kita soroti sistem parkir mobil. Lebar mobil di Indonesia berada di kisaran 1,5 meter. Pada umumnya, kotak yang tergambar pada lahan parkir berukuran 2 x 3 meter. Secara matematis, maka 1,5 dari 2, atau 75% dari lebar yang tersedia dalam satu kotak akan terisi badan mobil, lebihnya 25% akan menjadi error. Namun biasanya ruang lebih ini dimanfaatkan ruang buka tutup pintu mobil. Jadi wajar saja kalau seorang pemilik mobil akan menempatkan mobilnya di bagian tengah kotak demi kenyamanan dirinya sendiri dan juga orang-orang yang parkir di kanan kirinya.

Sekarang mari kita bandingkan dengan parkir motor. Kalau coba saya perkirakan, ukuran satu kotak area parkir motor berkisar di 1 x 2 meter, sedangkan lebar motornya sendiri di 75-100 cm. Wah, pas dong ya. Eits, tunggu dulu! Siapa yang bilang untuk parkir kita mengacu dari lebar setangnya? Agar penghitungan lebih pakem, acuannya harus merupakan bagian yang menginjak tanah, sehingga tidak lain adalah lebar ban motornya. Lihat gambar di atas! Rata-rata lebar ban motor sekitar 10 cm. Jika demikian, maka ruang yang ditempati ban hanyalah 10% dari keseluruhan kotak, sedangkan 90% sisanya adalah ruang kosong yang sering digunakan untuk menambah kuota lahan parkir pada jam-jam puncak kegiatan.

Tak heran, dengan persentase error peletakkan yang nilainya amat besar, parkir motor hampir selalu terlihat lebih berantakan ketimbang parkir mobil. Lalu apa yang bisa dibenahi atau diubah? Yang pertama perubahan cara parkir, kedua memberi instruksi parkir yang jelas (termasuk hadap ke mana). Untuk yang pertama, alih-alih menyediakan kotak dan parkir di dalamnya, buat saya motor itu lebih baik wajib parkir di atas garis. Dengan demikian, 90% ruang error dapat dieliminasi sehingga dapat dipastikan motor berada selalu di posisi yang diinginkan. Untuk yang kedua, instruksi untuk parkir di atas garis wajib selalu tersedia dan mudah dibaca, bisa seperti contoh di bawah.

Sekian, semoga kita semua dapat hidup dengan tempat parkir yang lebih nyaman di hari depan. Amin.

Tinggalkan komentar